Karir & Konsultasi Karir – Jika Wawancara Kerja Berjalan Buruk #5


Jujur Jika Mengalami Kendala

Tidak ada yang bisa meramalkan apa yang terjadi esok. Begitupun kamu tidak bisa memprediksi apakah interview yang akan kamu jalani berjalan lancar atau tidak. Saat kamu mengalami kendala, sebaiknya informasikan kepada pewawancara. Bila kendala tersebut berasal dari faktor luar seperti ada keluarga yang sakit atau meninggal, sangat dianjurkan kamu segera menginformasikan kepada perusahaan dan tekankan juga bahwa kamu antusias untuk menemui pewawancara secara langsung.

Jika kamu tergagap saat menjelaskan alasanmu, tanyakan apakah kamu perlu menjelaskan ulang atau tidak. Bukan tidak mungkin, saat kamu menjelaskan kendala tersebut, pewawancara malah akan menghargai kejujuran dan kemampuanmu dalam menghadapi seituasi genting dnegan tenang. Jika kamu beruntung, kesempatan untuk ke tahap selanjutnya akan semakin terbuka lebar.

 

Peka Saat Wawancara Kerja Berlangsung

Tips jitu lainnya untuk menyelamatkan wawancara kerjamu yang terlanjur buruk adalah kamu harus peka terhadap perubahan suasana yang terjadi di antara kamu dan pewawancara. Peka terhadap suasana interview, juga dapat mencegah interviewmu lebih buruk dari yang kamu bayangkan. Perhatikan juga sikap kamu saat wawancara.

Contohnya, kamu harus mengetahui kenapa dan kapan pewawancara mulai terlihat bosan dan tidak antusias. Apakah kamu menjawab pertanyaan secara monoton? Atau apa gaya bicaramu seperti orang berpidato? Atau malah kamu berbicara melantur? Ubahlah gaya bicaramu jika pewawancara mulai menunjukkan kebosanan.

Sebaiknya kamu mengurangi penggunaan ‘ummm’ dan menggantinya dengan gestur tangan dan bahasa tubuh yang berguna untuk menghidupkan jawabanmu. Jangan malu untuk menatap mata sang pewawancara karena ini juga dapat menunjukkan kesungguhanmu mendapatkan pekerjaan.

 

Perjelas Kualifikasimu

Topik tentang di atas atau di bawah kualifikasi pastilah akan muncul saat wawancara pekerjaan. Jika kamu tidak mempersiapkan secara matang, bukan tidak mungkin akan memperkecil kesempatanmu untuk direkrut perusahaan tersebut.

Kandidat yang kualifikasinya di atas rata-rata memiliki arti yang bermacam-macam dan dapat dipastikan, kandidat yang seperti ini yang akan menjadi saingan terberatmu. Jika pengalaman kerja dan kemampuan yang kamu miliki melampaui dari apa yang dibutuhkan perusahaan, kesempatanmu untuk direkrut malah akan mengecil. Alasannya adalah, perusahaan biasanya mengkoneksikan kandidat dengan kualifikasi di atas rata-rata dengan pengharapan gaji yang tinggi dan ketidakmampuan adaptasi dalam suasana kerja yang dinamis. Perusahaan mungkin juga akan meragukan komitmenmu dalam menghadapai tantangan di posisi yang kamu lamar. Jika pewawancara menanyakanmu perihal ini atau bila kamu merasa bahwa ia mengarah ke arah tersebut, yakinkan pewawancaramu tentang kesungguhanmu dalam menjalani pekerjaan.

Gunakan cara lain bila pewawancara beranggapan bahwa kamu termasuk kandidat di bawah kualifikasi rata-rata. Jika posisi yang kamu lamar mencantumkan secara jelas kualifikasi seperti apa yang dibutuhkan, maka kamu sudah tahu di bagian apa kamu kurang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Lain halnya bila posisi yang kamu lamar tidak mencantumkan kualifikasi yang dibutuhkan, maka strategi yang tepat adalah menanyakan posisi apa yang cocok dengan kualifikasi yang kamu kuasai. Kamu bisa menanyakan dan berdiskusi langsung dengan perusahaan kemampuan apa yang kurang kuasai dan sampaikan pada pewawancara bahwa kamu akan bersungguh-sungguh untuk mendalami kemampuan tersebut.

Kemampuanmu menjelaskan hal yang berkaitan dengan apakah kamu berada di bawah atau di atas rata-rata kualifikasi bisa membantu menyelematkan wawancara kerjamu. Tak masalah apakah kamu di atas atau di bawah rata-rata kualifikasi, asalkan kamu bisa menyakinkan perusahaan bahwa kamu sangat tertarik dan akan bekerja dengan baik.

 

Yang Harus Kamu Lakukan Setelah Wawancara Kerja Berakhir

Beberapa tips berikut bisa kamu lakukan saat interview kerja yang baru saja kamu lewati tidak berjalan sesuai rencana.

 

Berikan Ucapan “Terima Kasih”

Biasanya ucapan “Terima Kasih” digunakan untuk mengutarakan rasa terima kasihmu saat interview berlangsung dan juga berguna sebagai penyelamat saat interview telah berakhir. Gunakan untuk menjelaskan kesalahan yang terjadi saat wawancara kerja berlangsung atau kamu bisa juga memasukkan informasi penting yang mungkin terlewat untuk disampaikan. Usahakan singkat dan jangan terlalu melebihkan saat meminta maaf. Hal penting di ucapan “Terima Kasih” ini adalah kamu bisa menjelaskan minat, komitmen dan dedikasi kamu untuk posisi yang kamu lamar.

 

Minta Untuk Interview Lanjutan

Meminta interview lanjutan merupakan tips yang cukup tricky. Jangan meminta untuk diadakan interview lanjutan jika kamu tidak mempunyai alasan yang cukup kuat dan rasional. Selalu pilih untuk berbicara kepada pewawancara melalui telepon dibanding e-mail. Ini dikarenakan pewawancara lebih sulit untuk menolak permintaanmu melalui telepon. Jika wawancara kerjamu gagal dikarenakan kamu kurang menyiapkan dengan baik, maka jadikan ini pelajaran dan lakukan lebih baik di kesempatan selanjutnya.

 

Wawancara pekerjaan yang gagal akan mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri terhadap kemampuan yang kamu miliki. Tapi jika kamu telah menyiapkan wawancara dengan sungguh-sungguh, janganlah terlalu berkecil hati saat gagal. Masih ada banyak interview pekerjaan yang menantimu di depan. Jadikan wawancara kerja yang gagal sebagai pengalaman dan pelajaran. Terus berusaha menjadi yang terbaik sehingga kamu akan bisa meraih pekerjaan impian secepatnya.


Leave a Reply