Hal-Hal yang perlu Kamu tahu seputar Wawancara Kerja


Oleh : Litasari Widyastuti Suwarsono, M.Psi

Dosen SMSDM, Psikologi Industri

Tulisan berikut dibuat berdasarkan pengalaman penulis selama kurang lebih 10 tahun sebagai praktisi assesment untuk recruitment and selection di perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional di Indonesia dan juga sebagai konselor karir di Telkom University  (d.h IT Telkom/ STT Telkom)

Tes Wawancara kerja dapat berada di awal, setelah tes-tes kerja lainnya atau di akhir seleksi kerja. Tujuannya beragam disesuaikan dengan alasan seleksi tes.

Ada beberapa bentuk wawancara kerja :

  1. Walk in interview

Biasanya dilakukan untuk seleksi karyawan  yang  membutuhkan kesan pertama (first impression) yang kuat dari calon karyawannya baik dari sisi penampilan, kemampuan komunikasi atau adaptasi dengan situasi baru dengan cepat, seperti sales, front office dll.

 

  1. Wawancara Psikologi

Merupakan bagian dari tes psikologi untuk mengukur beberapa aspek kepribadian/ kompetensi sesuai dengan persyaratan pekerjaan seperti kemampuan komunikasi aktual, kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, kemampuan berinteraksi dengan orang baru. Wawancara dilakukan oleh psikolog atau professional yang mampu melakukan pengukuran kompetensi melalui wawancara kerja.

 

  1. Wawancara HR

Wawancara biasanya dilakukan untuk melihat kecocokan calon karyawan dengan budaya perusahaan atau aturan-aturan lain yang ada di perusahaan. Tidak menutup kemungkinan pewawancara juga melihat kesesuaikan karakter calon karyawan dengan pekerjaan yang ditawarkan.

 

  1. Wawancara User

Wawancara dilakukan oleh calon pimpinan kita di perusahaan, biasanya oleh supervisor, manajer atau GM. Pertanyaan wawancara biasanya berkisar pada pengetahuan dan keterampilan calon tentang bidang kerja yang akan dimasukinya dan aspek-aspek kerja lainnya. Tidak menutup kemungkinan pertanyaan tentang kepribadian calon karyawan.

 

  1. Wawancara Direksi

Wawancara jenis ini hanya dilakukan untuk posisi kerja tertentu saja, seperti level top management atau kandidat yang akan mengisi posisi kunci di perusahaan. Jadi tidak menutup kemungkinan meskipun kita masih fresh graduate namun diwawancara oleh direksi perusahaan.

 

Metode yang biasa digunakan oleh Pewawancara : STAR

Pewawancara akan fokus pada perilaku yang sudah pernah ditampilkan oleh calon karyawan di masa lalu. Pengalaman calon karyawan ini dapat mengukur kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan.

Contoh pertanyaan :

  1. Ceritakan sebuah pengalaman dimana anda mengalami tantangan yang besar dalam hidup/ pekerjaan anda.
  2. Ceritakan pengalaman anda dalam memimpin sebuah kelompok.
  3. Ceritakan pengalaman anda dalam mempresentasikan sebuah hasil karya.

 

S    (situation) orT    (task) Pilihlah sebuah situasi dimana anda mengalami hal tersebut dan relevan dengan situasi yang diminta. Apabila anda mengarang sebuah cerita, seorang pewawancara yang professional atau berpengalaman akan mudah untuk mengetahuinya. Gambarkan situasi atau tugas yang anda alami dengan detil, ceritakan bagaimana situasinya, kapan dan dimana, siapa saja yang terlibat. 
A    (action you took) Pewawancara akan mengarahkan anda untuk menjawab hal-hal yang telah anda lakukan dalam mengatasi situasi tersebut. Stay focus! meskipun banyak pihak yang terlibat, jelaskan lebih detil peran anda dalam situasi tersebut. 
R    (result you achieved) Gambarkan tentang hasil yang diperoleh/ dapatkan. Fokus pada proses belajar apa yang anda dapatkan dari aksi yang telah dilakukan atau hasil tersebut. 

 

Apa yang perlu disiapkan untuk menghadapi metode STAR?

  • Bila anda sudah akan lulus, ingat-ingat kembali pengalaman anda ketika kuliah. Semakin beragam pengalaman yang diperoleh, maka anda akan semakin mudah pertanyaan-pertanyaan dengan metode STAR ini. Bagaimana dengan yang sedikit pengalaman organisasi atau ekstrakurikuler di kampus? Anda tetap dapat menjawab dengan pengalaman yang anda alami selama proses perkuliahan, misalnya dalam mengerjakan tugas besar, atau kegiatan di laboratorium.
  • Bila anda masih kuliah, maka perbanyaklah pengalaman anda di berbagai bidang, seperti di organisasi kampus, kepanitiaan, laboratorium, wirausaha. Pengalaman anda adalah modal utama untuk dapat sukses di proses seleksi ini.
  • Kemampuan komunikasi merupakan kompetensi kunci dalam proses wawancara kerja. Komunikasi juga kemampuan umum yang perlu dimiliki oleh calon karyawan dalam bidang apa pun. Oleh karenanya, berlatihlah untuk berkomunikasi secara sistematis dan terstruktur agar mudah dipahami oleh orang lain. Belajarlah untuk berbicara dengan individu berbagai jenis profesi atau kalangan, baik formal maupun non formal. Presentasi dan diskusi di kelas dengan dosen dan rekan mahasiswa lain juga merupakan kesempatan untuk belajar berkomunikasi.
  • Bersiaplah juga untuk menjawab pertanyaan dalam Bahasa inggris. Perusahaan-perusahaan skala corporate atau perusahaan multinasional biasanya menyelenggarakan proses wawancara dalam Bahasa inggris.

 

10 Pertanyaan yang sering muncul dalam Wawancara Kerja

  1. Ceritakan tentang diri anda?

Pertanyaan ini biasanya diberikan di awal sesi wawancara. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kepribadian anda dan juga upaya pewawancara untuk menjalan komunikasi awal dengan yang akan diwawancara. Tidak perlu cerita terlalu detil, namun jangan juga terlalu umum. Cukup jawab dengan posisi anda dalam keluarga, asal anda dari mana, riwayat sekolah anda (tidak perlu sampai TK, cukup perguruan tinggi dan SMA anda). Bila pewawancara anda meminta tambahan keterangan maka kemukakan tentang hobi dan kegiatan yang anda lakukan saat ini.

 

  1. Mengapa anda ingin masuk ke perusahaan ini?

Pewawancara ingin mengetahui apa motivasi anda masuk di perusahaan yang anda lamar. Pengetahuan anda yang luas tentang perusahaan yang akan anda masuki, akan membantu andan untuk sukses dalam menjawab pertanyaan ini. Survey di awal tentang perusahaan yang akan mewawancarai menjadi sangat penting. Cari tahu tentang value chain perusahaan, produk-produknya, prestasi perusahaan belakangan ini dan informasi lain terkait perusahaan.

 

  1. Jelaskan/ Sebutkan kelemahan terbesar anda?

Ini adalah satu pertanyaan yang menantang untuk dijawab. Salah menjawab bisa memberikan kesan yang buruk pada pewawancara. Bagaimana menjawabnya? Biasanya kita tergoda untuk memberikan kelemahan-kelemahan kita dengan mudah. Tetap focus pada kekuatan anda, kemudian jelaskan kelemahan yang masih tolerable, dan berikan penjelasan tentang hal-hal yang sudah anda lakukan untuk mengatasi kelemahan anda.

 

  1. Jelaskan/ Sebutkan kelebihan diri anda?

Dalam budaya kita, mengungkapkan kelebihan  dianggap sebagai hal yang negative dan tak jarang saya temui ketika dalam wawancara kerja calon karyawan  Seringkali kita menyatakan bahwa yang lebih mengetahui diri kiita adalah orang lain. Jawablah pertanyaan diri dengan rasa percaya bahwa rekan-rekan punya kelebihan yang dapat memberikan kontribusi pada perusahaan. Beberapa contoh yang dapat disampaikankan misalnya, “saya mampu bekerja dalam tim, dan mengambil peran sebagai pemimpin”,  “saya seorang komunikator yang baik”, “saya memiliki motivasi kerja yang tinggi.” Akan lebih baik bila anda mengenal kelebihan diri anda, karena biasanya pewawancara akan bertanya lebih jauh mengenai kelebihan anda tersebut.

 

  1. Mengapa perusahaan harus menerima anda sebagai pegawai?

Bila ada pertanyaan ini.., inilah waktunya bagi anda untuk memasarkan diri anda. Berikan penjelasan mengenai kemampuan atau keterampilan  anda untuk dapat berkontribusi di perusahaan. Pengetahuan anda tentang perusahaan, posisi pekerjaan yang akan dimasuki dan yang tentunya tentang kemampuan anda, akan sangat  membantu  dalam menjawab pertanyaan ini.

 

 

  1. Gambarkan diri anda 3 atau 5 tahun ke depan?

Pertanyaan ini ingin menggali visi calon karyawan ke depan. Dari jawaban ini, pewawancara dapat melihat bagaimana visi dari calon pegawai dan cara untuk mencapai visi tersebut, apakah realistis atau tidak. Pewawancara juga dapat melihat motivasi dari calon karyawan dalam mencapai goal yang diinginkannya. Berikan gambaran mengenai karir yang ingin capai 3 atau 5 tahun ke depan, misalnya ingin menjadi supervisor atau manajer (sekali lagi mohon untuk realistis, karena pewawancara akan menggali secara mendalam jawaban anda), atau ingin menambah pengetahuan atau kemampuan anda di bidang tertentu misalnya dengan mengikuti pelatihan atau sertifikasi tertentu. Bila anda ingin sekolah lagi, yakinkan bahwa pilihan sekolah anda tidak akan mengganggu pekerjaan anda.

 

 

  1. Ceritakan kegagalan terbesar dalam diri anda?

Pertanyaan ditujukan sebenarnya untuk menggali kemampuan anda dalam mengatasi kegagalan yang pernah anda alami. Berikan salah satu contoh dimana anda mengalami kegagalan, fokuskan cerita pada upaya-upaya yang anda lakukan dalam mencapai target, dan upaya untuk dapat mengatasi kegagalan tersebut.

 

  1. Ceritakan sebuah pengalaman anda menjadi seorang leader?

Temukan suatu peristiwa dimana anda berperan sebagai leader, silakan pilih yang menurut anda memiliki impact dan/ atau scope yang besar. Ceritakan waktu itu apa targetnya, kemudian bagaimana anda mempengaruhi rekan-rekan anda dalam mencapai target tersebut dan apa hasilnya.

 

  1. Apakah anda bersedia untuk ditempatkan di luar daerah/ relokasi

Pertanyaan ini biasanya ditanyakan oleh perusahaan nasional atau multi nasional yang memiliki cabang perusahaan di berbagai daerah atau negara. Bagaimana bila kita sebenarnya tidak ingin dipindah terutama kota-kota daerah terpencil atau luar negeri, cuma sangat menginginkan pekerjaan yang ditawarkan? Berbohong jelas bukan ide yang tepat, bagaimana pun integritas anda akan dipertanyakan saat menyatakan bersedia namun pada saat proses penempatan menolaknya. Sampaikan pertimbangan-pertimbangan anda apabila ditempatkan di daerah terpencil misalnya. Pertimbangan diharapkan bersifat logis dan tidak egois.

 

  1. Berapa besar gaji yang anda inginkan?

Nah, ini salah satu pertanyaan yang biasanya gampang-gampang susah dijawab terutama oleh para fresh graduate. Untuk dapat menjawabnya, rekan-rekan sebaiknya melakukan survey gaji terlebih dahulu pada kakak kelas (alumni), web site perusahaan/ career atau melalui lembaga yang melakukan survey gaji (missal : Kelly services). Beberapa pertimbangan perlu anda lakukan sebelum menetapkan berapa gaji yang anda minta, misalnya standar rata-rata gaji fresh graduate untuk profesi tertentu, biaya hidup di kota tersebut dan kompetensi yang anda miliki. Anda pada kesempatan ini dapat melakukan negosiasi dengan HR untuk mendapatkan gaji yang sesuai.

 

 


Leave a Reply